Guthlee, anak seorang tukang sapu yang miskin, memiliki sebuah mimpi – untuk bersekolah. Namun hambatannya adalah kastanya. Seorang kepala sekolah bersimpati padanya namun tidak berdaya melawan diskriminasi kasta. Ketika mereka mengembangkan ikatan yang tak terucapkan, mimpi Guthlee melihat harapan.