The Invisibles (2024) mengikuti sekelompok individu yang hidup di bayang-bayang masyarakat, tanpa dikenali atau dihargai oleh dunia di sekitar mereka. Mereka adalah orang-orang yang terpinggirkan: tunawisma, imigran ilegal, orang dengan gangguan mental, dan mereka yang terisolasi oleh sistem sosial. Meskipun tidak memiliki identitas resmi atau status yang diakui, kelompok ini memiliki ikatan yang kuat satu sama lain, karena mereka berbagi pengalaman hidup yang sama.
Cerita dimulai dengan memperkenalkan karakter utama, Sarah, seorang wanita muda yang secara tidak sengaja terseret dalam dunia yang gelap ini setelah kehilangan pekerjaannya dan rumahnya. Dalam upaya untuk bertahan hidup, Sarah bertemu dengan kelompok ini dan perlahan-lahan mulai memahami bahwa mereka mungkin lebih dari sekadar orang-orang yang terlupakan. Di antara mereka terdapat karakter-karakter menarik lainnya, seperti Alex, seorang mantan tentara yang berjuang dengan PTSD, dan Laila, seorang ibu tunggal yang melarikan diri dari situasi kekerasan dalam rumah tangga.
Mereka hidup di tempat-tempat yang terlupakan oleh masyarakat, seperti lorong-lorong kota yang kumuh dan gedung-gedung terbengkalai. Namun, meskipun tidak terlihat oleh kebanyakan orang, mereka mulai membangun komunitas dan mencari cara untuk melawan sistem yang menekan mereka. Mereka melakukan perlawanan secara diam-diam dengan memanfaatkan teknologi, pengetahuan yang tersembunyi, dan kekuatan solidaritas untuk memperjuangkan hak-hak mereka yang terabaikan.
**The Invisibles** adalah film yang menggugah tentang keberanian, pengorbanan, dan pencarian identitas dalam dunia yang sering kali melupakan mereka yang paling membutuhkan perhatian. Film ini mengeksplorasi tema tentang ketidakadilan sosial, perjuangan untuk dihargai sebagai individu, dan bagaimana harapan dapat bertahan meskipun berada di tengah kegelapan.
